Nelson Hutahaean selaku Ketua Umum DPP LSM KIPPI ( Komunitas Insan Peduli Pers Indonesia) menyarankan kepada seluruh PNS Pemprov Riau yang keberatan supaya megadu ke DPRD Riau atas pemotongan TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai) sebesar 30 ℅ dimana pemotongan itu diduga dimotori Pj.Gubenur Riau hal ini dikatakannya kepada pewarta pada Rabu siang ( 03/12/2025) diruang kerjanya.
Dari hasil pengamatan Tim LSM KIPPI dilapangan diperoleh informasi dari sejumlah PNS teramat berkeluh kesah, bahkan sampai ada yang memakai siapa yang mengotaki sehingga pemotongan TPP dilakukan , kata Nelson.
Menurut lelaki yang terdaftar sebagai anggota Muda PWI Riau ini, pemotongan yang mengatas namakan Pemprov Riau apakah sudah memenuhi proses aturan yang ada dan jika semua sudah melalui proses yang benar lalu mendapat persetujuan dari sebahagian besar Anggota DPRD Riau maka PNS yang berkeluh kesah dapat menyampaikan permasalahan ini ke tingkat pusat.
Dilanjutkan nya, siapa pencetus ide pemotongan 30 ℅ ini agar diselidiki apa sebab akibat adanya pemotongan TPP sebesar 30℅ karna kuat dugaan bisa saja pemotongan terjadi akibat Korupsi di Riau sudah parah, padahal yang paling berpeluang untuk Korupsi adalah Pejabat.
" Pemotongan TPP ini harus menjadi perhatian serius Pemerintahan Pusat karena hasil uang pemotongan 30 ℅ kepada siapa disetorkan dan kegunaan nya buat siapa jika suatu saat pemotongan ini terjadi dalam tempo sesaat kuat dugaan biaya pemotongan TPP jangan-jangan dipergunakan untuk bayar biaya politik oleh oknum tertentu", tegas pria yang pernah dimediasi Dewan Pers ini.
Diterangkannya juga, seperti nya pemotongan TPP 30℅ ini hanya berlangsung diduga dalam tempo sesaat tidak selamanya apabila hal ini terjadi kuat dugaan inisiatif untuk melakukan pemotongan TPP diduga untuk kepentingan oknum pejabat tertentu dengan alasan pemotongan TPP dilakukan karena alasan Defisit Keuangan Daerah, sebutnya lagi.
" Pemprov Riau di harapkan jangan mengadakan pemotongan seperti lirik lagu ' Potong Bebek Angsa ' dimana akibat nona yang minta dangsa akhirnya Bebek yang dikorbankan lalu dimasak di kuali untuk sorong kekiri dan sorong ke kanan ", ucapnya mengakhiri .
Sementara itu, salah seorang PNS yang tidak bersedia namanya dipublikasikan menyampaikan, bahwa Pemprov Riau tidak hanya melakukan pemotongan TPP ada juga diperoleh informasi bahwa ada pemotongan ratusan ribu bagi pegawai yang telat absen satu hari melalui Sigma .
Dilanjutkannya , pemotongan ratusan ribu karna telat absen bukan keputusan yang bijaksana tetapi keputusan ' Bijak-Sini ' pasalnya kemana hasil uang potongan absen pegawai utk siapa dan dipergunakan untuk apa , katanya.
"Akibat pemotongan yang paling menjadi korban adalah pegawai golongan menegah kebawah, untuk itu saya harap DPRD agar mengambil sikap dan turun memantau ", sebutnya mengakhiri.
Sampai pemberitaan ini di publikasikan pihak terkait dalam pemberitaan belum dapat di mintai keterangan. ( Rilis KIPPI/ Tim red)

Posting Komentar